Jumat, 15 April 2011

Waspadai Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Di Indonesia, 90 % penderita tidak sadar bahwa mereka terinfeksi. Ribuan infeksi baru diperkirakan muncul di Indonesia setiap tahun. Menurut data WHO, 3 % penduduk dunia atau 170 juta orang di dunia terinfeksi virus ini.
Hepatitis C sering disebut sebagai “silent disease” karena biasanya tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun.  Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.
Arti hepatitis yaitu pembengkakan pada hati. Dalam banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang sehat.

Gejala Hepatitis C

Angka terinfeksi penyakit hepatitis yg amat tinggi ini disebabkan penderita tidak sadar jika ia sedang menderita sakit. Karena orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Jika ada gejalanya hanya flu like sindrom, meliputi demam, pilek, batuk, sakit kepala, lemah badan, nyeri tenggorokan, dan nyeri otot/sendi.

Penularan Hepatitis C

Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.
Untuk lebih mengenal Hepatitis C, ada hal penting yang perlu Anda tahu terkait cara-cara lain yang bisa berisiko menularkan virus penyakit ini, yakni meliputi :
  1. Dari ibu yang terinfeksi kepada bayi, sebelum atau selama kelahiran
  2. Melalui hubungan seks dengan seseorang yang memiliki virus
  3. Lewat pengobatan gigi, yang bisa tertular lewat alat yang tidak steril
  4. Tato, tindik telinga atau badan, atau akupunktur (terutama jika tidak menggunakan peralatan steril)
  5. Berbagi alat cukur atau sikat gigi yang mungkin telah terkontaminasi dengan darah dari seseorang yang terinfeksi.

Pencegahan Penyakit Hepatitis C

Kita dapat mencegah penularan Hepatitis C. Cara penyebaran yang paling efesien Hepatitis C adalah melalui suntikan yang terkontaminasi oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Jarum suntik dan alat suntik sebelum digunakan harus steril dengan demikian menghentikan penyebaran penyakit Hepatitis C di antara pengguna obat suntik.
Meskipun resiko penularan melalui hubungan seksual kecil, anda seharusnya menjalankan kehidupan seks yang aman. Penderita Hepatitis C yang memiliki lebih dari satu pasangan atau berhubungan dengan orang banyak harus memproteksi diri (misalnya dengan kondom) untuk mencegah penyebaran Hepatitis C.
Jangan pernah berbagi alat seperti jarum, alat cukur, sikat gigi, dan gunting kuku, dimana dapat menjadi tempat potensial penyebaran virus Hepatitis C. Bila melakukan manicure, tato dan tindik tubuh pastikan alat yang dipakai steril dan tempat usahanya resmi.
Orang yang terpapar darah dalam pekerjaannya, seperti pekerja kesehatan, teknisi laboratorium, dokter gigi, dokter bedah, perawat, pekerja ruang emergensi, polisi, pemadam kebakaran, paramedis, tentara atau siapapun yang hidup dengan orang yang terinfeksi, seharusnya sangat berhati-hati agar tidak terpapar darah yang terkontaminasi.
Juga termasuk menggunakan peralatan tajam dan jarum dengan benar, mencuci tangan secara teratur dan menggunakan sarung tangan dalam pekerjaannya. Jika anda pernah mengalami luka karena jarum suntik, anda harus melakukan tes ELISA atau RNA HCV setelah 4-6 bulan terjadinya luka untuk memastikan tidak terinfeksi penyakit Hepatitis C.
Pernah sembuh dari salah satu penyakit Hepatitis tidak mencegah penularan penyakit Hepatitis lainnya. Orang yang menderita penyakit Hepatitis C dan juga menderita penyakit Hepatitis A memilki resiko tinggi terkena penyakit hepatits fulminant, suatu penyakit hati yang mematikan dan perkembangannya sangat cepat.
Dengan demikian, ahli kesehatan sangat merekomendasikan penderita penyakit Hepatitis C juga melakukan vaksinasi Hepatitis A dan Hepatitis B.


Sumber :
   http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1152605556,61258,
   http://medicastore.com/hepatitis_c/infeksi_hepatitis.htm

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates